Minat masyarakat Indonesia akan investasi masih tergolong sangat rendah. Hal ini tak lepas dari pendapat bahwa investasi hanya diperuntukkan orang kaya saja. Paradigma itu mengalami pergeseran seiring berkembangnya zaman. Kini, investasi semakin mudah dijangkau oleh siapapun, termasuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Jenis investasi sendiri juga beragam, bisa disesuaikan dengan minat kalian.
Perkembangan Investasi
Jumlah investasi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Mudahnya berinvestasi menjadi pemicunya. Kini, kalian bisa berinvestasi hanya mulai dari 500 ribu saja di HSBC. Artinya, modal bukan menjadi masalah lagi bagi siapapun yang ingin melakukan investasi.
Investasi Jangka Pendek atau Investasi Jangka Panjang?
Berdasarkan jangka waktunya, ada 2 kategori investasi:
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi ini menawarkan periode yang pendek dan hasil return yang bisa dilihat mulai dari 3 bulan sampai 12 bulan. Investasi ini juga kerap kali disebut investasi sementara. Banyak yang menggunakannya hanya untuk mengamankan dana sambil menunggu peluang investasi lain yang lebih menjanjikan.
Meski terlihat sempurna, ada 1 kekurangan dari investasi jangka pendek, yakni return yang lebih rendah. Salah satu contoh yang cukup popular dari investasi jangka pendek adalah reksa dana.
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka Panjang butuh bertahun-tahun untuk bisa menghasilkan return. Tak jarang, investor menahan investasi sampai 10 tahun sebelum menjualnya Kembali. Bahkan, banyak juga investor yang hanya membeli tapi tidak menjualnya Kembali. Waktu yang dibutuhkan memang sangat lama, tapi return yang dihasilkan juga lebih optimal. Namun, modalnya juga harus lebih besar. Salah satu contoh yang paling popular adalah saham.
Instrument-instrumen Investasi yang Paling Populer
Di Indonesia, ada beberapa instrument investasi yang sudah sangat familiar di telinga kita:
1. Deposito
Mirip dengan tabungan, deposito memiliki resiko yang lebih rendah sehingga cocok untuk investor pemula. Bedanya dengan tabungan adalah dalam hal tingkat bunga & waktu jatuh tempo. Deposito memiliki suku bunga lebih tinggi, tapi tenor yang lebih lama. Artinya, uang yang kalian investasikan tidak bisa diambil sewaktu-waktu.
2. Emas
Investasi yang satu ini sudah sangat popular sejak dulu. Kini, investasi emas bukan hanya tersedia dalam bentuk fisik saja tapi juga digital. Banyak sekali platform yang menyediakan layanan investasi emas dengan minimal investasi yang sangat ringan.
3. Property
Seperti halnya investasi emas, investasi property juga cukup menjanjikan. Ada banyak cara untuk berinvestasi properi. Misalnya, kalian bisa membeli tanah untuk dibangun rumah/ruko kemudian dijual atau disewakan. Meski untungnya besar, resikonya juga besar mengingat resiko kerusakan dan biaya perawatan.
4. Saham
Membeli saham artinya membeli kepemilikan perusahaan secara penuh atau Sebagian. Return-nya berasal dari dividen & pertumbuhan nilai saham. Resiko investasi saham tergolong salah satu yang paling besar. Itulah kenapa biasanya investasi saham hanya dilakukan oleh mereka yang bermodal sangat besar.
5. Reksa Dana
Reksa dana merupakan instrument investasi dari beberapa investor yang dikumpulkan untuk diinvestasikan ke instrument investasi yang tersedia di pasar model. Ada 5 jenis reksa dana yaitu pasa uang, pendapatan tetap, saham, campuran, dan index yang masing-masing memiliki resiko berbda-beda.
6. Peer to Peer Lending
Meski tergolong baru, popularitasnya semakin melejit. Pada dasarnya, kalian meminjamkan uang ke pihak yang membutuhkan dengan suku bunga yang menarik.
Dari instrument dan jenis investasi di atas, mana yang paling cocok untuk kalian? Jika sudah menentukan pilihan, kalian bisa langsung mulai investasi di HSBC.

Post a Comment
Post a Comment